Pabrik Tahu UD Kencana

Pabrik Tahu ini terletak di Dinoyo-Surabaya

Pendiri dari Pabrik Tahu UD Kencana Dinoyo-Surabaya

Ini adalah generasi pertama dari Pabrik Tahu UD Kencana, yang didirikan tahun 1959. Diteruskan oleh anak laki-lakinya yaitu Pak Gondo. Ini merupakan generasi kedua dalam bisnis keluarga ini.

Rumah dari pemilik Pabrik Tahu UD Kencana

Ini adalah rumah dari Pak Gondo yang merupakan generasi kedua dari penerus Pabrik Tahu ini. Rumah ini terletak tak jauh dari Pabrik.

Proses Membuat Tahu

Berikut ini adalah salah 1 tahap dalam proses membuat tahu

Tahu yang sudah jadi

Ini adalah tahu yang sudah selesai diproses

Wednesday, June 11, 2014

Gallery


Foto kami saat melakukan survey :

Salah satu mesin yang digunakan :

Kayu dari Kalimantan untuk proses memasak :

Tampak depan Pabrik Tahu :

Ampas tahu yang akan menjadi makanan ternak :

Contact Us


Pemesanan Tahu :

Tahu dapat diorder dengan datang langsung ke Pabrik tahu untuk melakukan pemesanan.

Opening Hours :

Hari : Senin s/d Sabtu
Pukul : 09.30 - 15.00

Contact Details :

Jalan Dinoyo, Surabaya, Jawa Timur

Manajemen dalam Pabrik Tahu


Kepemimpinan baru:
Mulai akhir bulan Mei 2014 ini, pabrik tahu tidak lagi dipimpin oleh Alm. Pak Gondo, karena pada tanggal 27 Mei 2014, beliau meninggal dunia. Karena anak dari Alm. Pak Gondo belum siap untuk diberikan tanggung jawab untuk mengelola pabrik tahu ini, pabrik tahu ini sementara akan dikelola oleh adik perempuan dari Alm. Pak Gondo. Pak Kasmiran dan karyawan lain mengharapkan pengelola baru usaha ini memiliki sifat serupa dengan Alm. Pak Gondo yang bisa mengelola usaha dengan baik, baik hati dan pengertian pada karyawan. Karyawan dalam Pabrik Tahu ini sekitar 10 orang sebagai karyawan tetap. Selain dijalankan oleh keluarga sendiri, karyawan di pabrik ini juga dianggap seperti keluarganya sendiri.


Culture:
Pabrik tahu ini tidak memiliki budaya tertentu yang diterapkan. Selain itu, tidak ada jabatan-jabatan tertentu ataupun manajemen, hanya ada kasir dan karyawan yang membuat tahu.

Tugas dari kasir:
1. Menerima order
2. Mengurus kas masuk dan keluar

Tugas dari Owner :
1. Sehari-hari mengawasi dan melakukan control

Para karyawan :
1. Bertanggung jawab atas proses memasak
2. Bertanggung jawab atas tersedianya pesanan klien-klien masing-masing.

Mengenai tenaga kerja, karyawan banyak yang berasal dari kampung sekitar. Namun ada yang berasal dari Jombang, Pasuruan, dan Gresik. Ketika ditanya mengenai masalah yang biasa terjadi di pabrik ini, seperti mengenai tenaga kerja, Pak Kasmiran mengatakan tidak ada masalah, karyawan di sini jujur, baik dan bertanggung jawab.


Penjualan:
Penjualan per bulan maupun tiap tahunnya cenderung tetap, maksimal hanya melakukan proses sebanyak 1.800 masak/bulan. Dengan rincian, proses masak dilakukan 200 masak per hari. Selain itu, banyak pesaing baru di Surabaya yang sudah banyak muncul, namun saingan terberat adalah pabrik tahu Jombang, Mojokerto, dan Krian. “Rasa tahu merek lebih gurih”, ungkap Pak Kasmiran. Tingkat penjualan yang dicapai tahun-tahun belakangan ini menurun drastis sekitar 70% jika dibandingkan dengan masa-masa tahun 1959. Beratnya kompetisi antar pabrik tahu, rupanya tidak membuat pabrik ini melakukan sesuatu untuk menghadapi pesaing. ”,ungkap beliau.


Distribusi:
Tahu ini hanya dijual untuk daerah Surabaya saja. Tahu yang diproduksi akan dibeli oleh agen yang telah memesan, sehingga Pabrik tahu ini tidak perlu memasarkan produknya ke toko-toko. Hal ini menyebabkan Pabrik tahu tidak perlu menanggung resiko atas produk yang tidak laku.
Cincau diproduksi jika ada pesanan, dan dikirim tidak hanya untuk daerah Jawa saja, melainkan sampai ke luar pulau seperti Sulawesi dan Kalimantan.

Foto - Foto Proses Membuat Tahu

Barikut ini adalah dokumentasi kami saat pabrik melakukan produksi tahu :

Proses Membuat Tahu



Proses produksi ini dipimpin oleh Pak Wigi sebagai bagian dalam proses produksi yang telah bekerja sejak tahun 1991. Telah diketahui juga bahwa tahu yang diproduksi berasal dari biji kedelai yang diolah sehingga menjadi tahu ini. Kedelai yang telah direndam sampai empuk selama 3 jam dari jam 06.00 pagi, siap untuk diproses. Proses produksi yang kami amati adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan biji kedelai yang telah dicuci ke dalam wadah.
2. Menyiapkan dan membersihkan alat - alat yang akan digunakan dalam proses produksi.
3. Biji kedelai digiling menggunakan alat hingga menjadi halus
4. Dalam 2 tempat yang telah menjadi ukuran dijadikan 1 dalam wajan dan dimasak (menggunakan uap dari kompor) sekitar 5-10 menit.
5. Sambil diaduk, wajan diisi air terus menerus sehingga hampir penuh.
6. Siapkan tempat saringan untuk tahu yang telah dibersihkan dan kain kasa untuk menyaring tahu tersebut.
7. Masukkan tahu yang telah dimasak ke dalam kain kasa dan digoyang-goyangkan. Lalu diperas sehingga sisa dalam kain kasa tersebut yang berupa ampas disendirikan di dalam karung.
8. Sari dari kedelai yang telah diperas lalu diberi cuka agar menggumpal.
9. Setelah airnya jernih, cuka dikembalikan ketempatnya.
10. Siapkan cetakan tahu yang sudah dibersihkan dan kain kasa.
11. Sari kedelai yang sudah diberi cuka dituangkan ke dalam cetakan yang telah diberi kasa lalu dipres sekitar 15 menitan.
12. Sari kedelai yang sudah menjadi tahu siap dipotong - potong dan dimasukkan ke dalam tempat yang diberi air atau cuka.
13. Tahu mentah telah jadi.

Tahu yang segar ini memiliki ketahanan hanya 2 hari. Proses produksi dalam Pabrik Tahu Pak Gondo ini dilakukan setiap hari dan pengiriman pesanan setiap hari pada pasar - pasar yang sudah menjadi langganannya. Ampas tahu yang merupakan hasil saringan dari sari kedelai dapat dimanfaatkan sebagai makan ternak yang dapat dijual atau bisa juga menjadi gembus.
Untuk proses produksi cincau di sini tidak dilakukan setiap hari karena pada hari biasa belum tentu ada pesanan yang tetap. Biasanya untuk pesanan cincau, orang dapat datang dan mengambil sendiri cincaunya atau bisa dikirim jika sudah melakukan pesanan di hari sebelumnya. Cincau yang berasal dari daun cincau ini diproduksi saat persediaan cincau sudah habis. Proses produksi cincau akan mengalami proses yang padat ketika pada bulan Ramadhan, karena kebutuhan kosumen atas es yang segar, cincau bisa menjadi pilihan konsumen untuk berbuka puasa. Proses produksi di bulan Ramadhan bisa hampir 24 jam setiap harinya karena permintaan pasar dari konsumen yang sampai di luar pulau.

Untuk proses memasaknya yaitu menggunakan kayu bengkirai amper ( dari Kalimantan) karena ketika dimasak, kayu menghasilkan uapan yang lebih panas. Jadi, di dalam mesin yang digunakan untuk memasak ini diisi dengan air dan uapnya diambil untuk memasak. Proses dalam memasak ini digeluti oleh Pak Opto yang sudah bekerja sejak tahun 1982. Kayu yang digunakan dalam sekali produksi sebanyak 3 becak untuk 4 wajan. Menurut teori pak Opto, kayu jika sudah mengeluarkan getah akan lebih cepat panas kalau dimasak. Terdapat 2 tower dalam proses produksi, yaitu untuk menampung limbah, karena limbah tidak boleh langsung keluar ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Pembuangan limbah dilakukan 1 hari setelah produksi di Sungai Benowo.

Company Profile


Pabrik Tahu UD Kencana ini terletak di Dinoyo-Surabaya, yang saat ini merupakan bisnis keluarga turunan kedua. Pabrik tahu ini berasal dari Solo yang didirikan oleh Go Loe Tjiaw pada tahun 1959. Kemudian pada tahun 1961 membuka cabang di Surabaya. Alasan mengapa memilih membuka cabang di Surabaya adalah karena di Solo sudah banyak pesaing, sedangkan saat itu di Surabaya belum ada. Pabrik ini merupakan pabrik pertama dan tertua di Jawa Timur. Produksi tahu dilakukan setiap hari mulai pukul 09.30 sampai jam 15.00. Jumlah karyawan tak begitu banyak, kira - kira sekitar 10 orang. Mereka kebanyakan sudah lama bekerja di pabrik tahu ini. Setelah produksi selesai maka agen akan datang mengambil pesanan. Saat ini pemilik pabrik tahu generasi kedua sudah meninggal dunia. Sehingga direncanakan penerus pabrik ini adalah adik kandung dari almarhum itu sendiri. Saat awal pabrik buka di Surabaya, kedelai yang dibutuhkan jumlahnya sangat besar, hingga mencapai 50 ton. Namun karena sekarang banyak orang sudah mengetahui cara pembuatan tahu, banyak pesaing-pesaing kecil yang bermunculan.
Pelanggan pabrik tahu ini hanya orang-orang sekitar pabrik saja mengingat sudah banyaknya pabrik tahu yang ada di Surabaya. Keluarga hanya berperan sebagai owner, sedangkan karyawannya berasal dari orang-orang sekitar. Tidak ada sistem manajemen khusus di pabrik tersebut, mengingat mereka hanya memiliki kasir. Pabrik ini juga tidak memiliki staf accounting dan staf manajemen lainnya. Semua dikelola oleh anggota keluarga sendiri. Pabrik tahu ini juga kurang melakukan inovasi dan tetap meneruskan bisnis keluarga ini apa adanya. Menurut karyawan, Alm Pak Gondo tidak hanya berbisnis di tahu saja, namun juga cao dan marmer. Selain tahu, pabrik ini juga memproduksi cincau. Cincau diproduksi sesuai permintaan pelanggan, dan mengalami peningkatan penjualan yang pesat menjelang hari raya Idul Fitri.
Proses produksi di Pabrik Tahu ini masih menggunakan proses produksi yang sederhana ( tradisional ), dengan alat - alat dan tenaga kerja yang sederhana sehingga dapat menghasilkan tahu yang alami tanpa bahan pengawet. Alat untuk memasak tahu yang digunakan pun merupakan kompor yang tak biasa. Kompor yang didesain untuk proses produksi ini menggunakan kayu bakar dan uapnya yang akan digunakan dalam proses membuat tahu.
Kelebihan dari pabrik ini adalah tahu yang diproduksi tidak menggunakan bahan pengawet seperti beberapa perusahaan tahu lainnya, sehingga setiap hari tahu yang diproduksi sangat fresh. Tahu ini bisa bertahan antara 3-4 hari, lebih dari itu tahu akan basi dan masam. Pak Kasmiran, salah satu karyawan dari pabrik tahu ini, menyesalkan banyak sekali tahu di luar sana yang diberi pengawet hingga tahan 1 bulan, padahal pengawet memberikan efek yang tidak baik untuk kesehatan.
Selain itu, ada sistem pengelolaan limbah yang baik, sehingga tak mencemari lingkungan.



Family Business


Banyak perusahaan besar yang awal pendiriannya dimiliki atas dasar hubungan kekeluargaan. Bisnis keluarga di Indonesia cukup berkembang dan saat ini terus mengalami perkembangan yang pesat. Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kepemilikan dan jabatan atau fungsi (Longenecker, 2001). Bisnis dilakukan secara bersama-sama di dalam keluarga. Keluarga dan bisnis adalah dua hal yang berbeda, namun dalam perusahaan keluarga mereka menjadi satu. Partisipasi dari keluarga dapat menguatkan bisnis. Hal ini disebabkan anggota keluarga bersikap setia dan berdedikasi pada perusahaan keluarga. Bisnis dan keluarga bukanlah hal yang tidak bisa disatukan. Usaha-usaha tersebut biasanya dimulai dari hobi kemudian berkembang menjadi perusahaan keluarga. Bahkan tidak sedikit perusahaan keluarga yang tumbuh berkembang dan menjadi perusahaan besar di Indonesia. Namun banyak juga bisnis keluarga yang tidak berkembang. Motivasi orang untuk membuka bisnis bersama keluarga bermacam-macam, ada yang menginginkan bisnis keluarga sebagai sumber penghasilan utama, sementara yang lain hanya untuk sampingan, penyaluran minat dan hobi saja, atau meneruskan usaha keluarganya.

Dalam membangun bisnis bersama keluarga, terlebih dahulu harus jelas mendefinisikan bentuk usaha keluarga tersebut. Bisnis keluarga ada 2, yaitu :
1. FOB ( Family Own Business ) yang berarti bisnis dimiliki oleh keluarga, dan bisa dikelola oleh orang lain. Keluarga hanya bertindak sebagai shareholder saja, tetapi tidak ikut dalam mengelola perusahaan seperti contohnya Ciputra.
2. FBE ( Family Business Enterprise ) yang berarti keluarga bertindak sebagai shareholder, kepemilikan serta pengelolaan usahanya dikelola oleh keluarga itu sendiri.

Apapun bentuk atau golongan bisnis keluarga yang dipilih, keluarga harus mampu mengatasi sejumlah masalah yang sering timbul, antara lain soal kepemimpinan, konflik, suksesi, transparansi, kompetisi dan budaya perusahaan. Maju atau mundurnya perusahaan keluarga sangat ditentukan oleh keterbukaan dan kekompakan seluruh elemen yang terkait. Keterbukaan itu menyangkut bidang financial, sumber daya manusia, kompleksitas permasalahan, keinginan untuk maju dan segala macam permasalahan yang dihadapi serta tantangan maupun ancaman yang terjadi. Sekitar 90% perusahaan besar di dunia masih saling berhubungan saudara, di Indonesia sekitar 70% kekuatan ekonominya dikendalikan oleh perusahaan keluarga.
Martinez et.al (2007) menyatakan bahwa perusahaan keluarga memiliki kinerja dengan hasil yang lebih baik, karena perusahaan keluarga dikelola sebagian besar oleh anggota keluarga yang memegang posisi kunci dalam organisasi. Ciri khas bisnis ini jika dibandingkan dengan bisnis lainnya terletak pada kepemimpinan dan kontrol yang akan diwariskan pada generasi berikutnya. Ciri lainnya dapat dilihat pada struktur organisasi yang pada umumnya ditempati oleh anggota keluarga itu sendiri. Kepemilikan keluarga ini lebih efisien, karena keluarga yang langsung mengawasi perusahaan dan membuatnya jadi lebih berharga. Kepemilikan keluarga juga lebih efisien, sehingga perusahaan yang kepemilikan keluarganya tinggi, pengelolaan labanya dapat dibatasi.

Adapun kelebihan dari bisnis keluarga yaitu :
1. Tingginya tingkat kemandirian tindakan (independence of action).
2. Kultur keluarga menunjukkan adanya stabilitas, identifikasi, motivasi, dan komitmen yang kuat, serta kontinuitas dalam kepemimpinan.
3. Adanya kemauan untuk menginvestasikan kembali profit sesuai kesepakatan bersama untuk mengembangkan perusahaan.
4. Kemungkinan memperoleh sukses lebih besar.
5. Anggota keluarga sudah dari awal memperoleh latihan dari keluarga tentang pengelolaan perusahaan.
6. Birokrasi yang kecil dan fleksibel dengan mengedepankan good corporate governance dan sistem akuntabilitas, serta jelasnya sistem tanggung jawab.

Selain keuntungan, terdapat juga kelemahan dari bisnis keluarga, yaitu
1. Perusahaan keluarga merupakan organisasi yang membingungkan.
2. Adanya sindrom anak manja (spoiled child syndrome) di perusahaan atau toleransi terhadap keluarga yang tidak kompeten.
3. Akses yang terbatas di pasar modal.
4. Adanya ketidakseimbangan antara kontribusi dan kompensasi.