Wednesday, June 11, 2014

Manajemen dalam Pabrik Tahu


Kepemimpinan baru:
Mulai akhir bulan Mei 2014 ini, pabrik tahu tidak lagi dipimpin oleh Alm. Pak Gondo, karena pada tanggal 27 Mei 2014, beliau meninggal dunia. Karena anak dari Alm. Pak Gondo belum siap untuk diberikan tanggung jawab untuk mengelola pabrik tahu ini, pabrik tahu ini sementara akan dikelola oleh adik perempuan dari Alm. Pak Gondo. Pak Kasmiran dan karyawan lain mengharapkan pengelola baru usaha ini memiliki sifat serupa dengan Alm. Pak Gondo yang bisa mengelola usaha dengan baik, baik hati dan pengertian pada karyawan. Karyawan dalam Pabrik Tahu ini sekitar 10 orang sebagai karyawan tetap. Selain dijalankan oleh keluarga sendiri, karyawan di pabrik ini juga dianggap seperti keluarganya sendiri.


Culture:
Pabrik tahu ini tidak memiliki budaya tertentu yang diterapkan. Selain itu, tidak ada jabatan-jabatan tertentu ataupun manajemen, hanya ada kasir dan karyawan yang membuat tahu.

Tugas dari kasir:
1. Menerima order
2. Mengurus kas masuk dan keluar

Tugas dari Owner :
1. Sehari-hari mengawasi dan melakukan control

Para karyawan :
1. Bertanggung jawab atas proses memasak
2. Bertanggung jawab atas tersedianya pesanan klien-klien masing-masing.

Mengenai tenaga kerja, karyawan banyak yang berasal dari kampung sekitar. Namun ada yang berasal dari Jombang, Pasuruan, dan Gresik. Ketika ditanya mengenai masalah yang biasa terjadi di pabrik ini, seperti mengenai tenaga kerja, Pak Kasmiran mengatakan tidak ada masalah, karyawan di sini jujur, baik dan bertanggung jawab.


Penjualan:
Penjualan per bulan maupun tiap tahunnya cenderung tetap, maksimal hanya melakukan proses sebanyak 1.800 masak/bulan. Dengan rincian, proses masak dilakukan 200 masak per hari. Selain itu, banyak pesaing baru di Surabaya yang sudah banyak muncul, namun saingan terberat adalah pabrik tahu Jombang, Mojokerto, dan Krian. “Rasa tahu merek lebih gurih”, ungkap Pak Kasmiran. Tingkat penjualan yang dicapai tahun-tahun belakangan ini menurun drastis sekitar 70% jika dibandingkan dengan masa-masa tahun 1959. Beratnya kompetisi antar pabrik tahu, rupanya tidak membuat pabrik ini melakukan sesuatu untuk menghadapi pesaing. ”,ungkap beliau.


Distribusi:
Tahu ini hanya dijual untuk daerah Surabaya saja. Tahu yang diproduksi akan dibeli oleh agen yang telah memesan, sehingga Pabrik tahu ini tidak perlu memasarkan produknya ke toko-toko. Hal ini menyebabkan Pabrik tahu tidak perlu menanggung resiko atas produk yang tidak laku.
Cincau diproduksi jika ada pesanan, dan dikirim tidak hanya untuk daerah Jawa saja, melainkan sampai ke luar pulau seperti Sulawesi dan Kalimantan.

3 comments:

  1. Menurut saya, untuk bisa berkembang menghadapi persaingan yang saat ini sangat ketat di dalam bisnis, pabrik tahu ini bisa melakukan inovasi - inovasi. Selain itu juga, sistem manajemen pabrik tahu ini masih tradisional, karena yang mengisi bagian - bagian strategis masihlah dari dalam anggota keluarga. Tak ada sistem manajemen yang begitu kompleks mengingat hanya ada owner, seorang kasir dan sisanya merupakan karyawan yang bekerja di bagian pabrik untuk memproduksi tahu, sehingga pabrik ini sulit untuk berkembang. Sebagai saran mungkin pabrik ini bisa melihat perkembangan bisnis yang ada di sekitar, sehingga pabrik ini tidak ketinggalan :D

    ReplyDelete
  2. om ..limbah nya di appain ittu.om

    ReplyDelete
  3. Saya mau menawarkan kedelai lokal jika minat
    Hub : 0812 2236 3551

    terimah kasih pak

    ReplyDelete