Wednesday, June 11, 2014

Proses Membuat Tahu



Proses produksi ini dipimpin oleh Pak Wigi sebagai bagian dalam proses produksi yang telah bekerja sejak tahun 1991. Telah diketahui juga bahwa tahu yang diproduksi berasal dari biji kedelai yang diolah sehingga menjadi tahu ini. Kedelai yang telah direndam sampai empuk selama 3 jam dari jam 06.00 pagi, siap untuk diproses. Proses produksi yang kami amati adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan biji kedelai yang telah dicuci ke dalam wadah.
2. Menyiapkan dan membersihkan alat - alat yang akan digunakan dalam proses produksi.
3. Biji kedelai digiling menggunakan alat hingga menjadi halus
4. Dalam 2 tempat yang telah menjadi ukuran dijadikan 1 dalam wajan dan dimasak (menggunakan uap dari kompor) sekitar 5-10 menit.
5. Sambil diaduk, wajan diisi air terus menerus sehingga hampir penuh.
6. Siapkan tempat saringan untuk tahu yang telah dibersihkan dan kain kasa untuk menyaring tahu tersebut.
7. Masukkan tahu yang telah dimasak ke dalam kain kasa dan digoyang-goyangkan. Lalu diperas sehingga sisa dalam kain kasa tersebut yang berupa ampas disendirikan di dalam karung.
8. Sari dari kedelai yang telah diperas lalu diberi cuka agar menggumpal.
9. Setelah airnya jernih, cuka dikembalikan ketempatnya.
10. Siapkan cetakan tahu yang sudah dibersihkan dan kain kasa.
11. Sari kedelai yang sudah diberi cuka dituangkan ke dalam cetakan yang telah diberi kasa lalu dipres sekitar 15 menitan.
12. Sari kedelai yang sudah menjadi tahu siap dipotong - potong dan dimasukkan ke dalam tempat yang diberi air atau cuka.
13. Tahu mentah telah jadi.

Tahu yang segar ini memiliki ketahanan hanya 2 hari. Proses produksi dalam Pabrik Tahu Pak Gondo ini dilakukan setiap hari dan pengiriman pesanan setiap hari pada pasar - pasar yang sudah menjadi langganannya. Ampas tahu yang merupakan hasil saringan dari sari kedelai dapat dimanfaatkan sebagai makan ternak yang dapat dijual atau bisa juga menjadi gembus.
Untuk proses produksi cincau di sini tidak dilakukan setiap hari karena pada hari biasa belum tentu ada pesanan yang tetap. Biasanya untuk pesanan cincau, orang dapat datang dan mengambil sendiri cincaunya atau bisa dikirim jika sudah melakukan pesanan di hari sebelumnya. Cincau yang berasal dari daun cincau ini diproduksi saat persediaan cincau sudah habis. Proses produksi cincau akan mengalami proses yang padat ketika pada bulan Ramadhan, karena kebutuhan kosumen atas es yang segar, cincau bisa menjadi pilihan konsumen untuk berbuka puasa. Proses produksi di bulan Ramadhan bisa hampir 24 jam setiap harinya karena permintaan pasar dari konsumen yang sampai di luar pulau.

Untuk proses memasaknya yaitu menggunakan kayu bengkirai amper ( dari Kalimantan) karena ketika dimasak, kayu menghasilkan uapan yang lebih panas. Jadi, di dalam mesin yang digunakan untuk memasak ini diisi dengan air dan uapnya diambil untuk memasak. Proses dalam memasak ini digeluti oleh Pak Opto yang sudah bekerja sejak tahun 1982. Kayu yang digunakan dalam sekali produksi sebanyak 3 becak untuk 4 wajan. Menurut teori pak Opto, kayu jika sudah mengeluarkan getah akan lebih cepat panas kalau dimasak. Terdapat 2 tower dalam proses produksi, yaitu untuk menampung limbah, karena limbah tidak boleh langsung keluar ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Pembuangan limbah dilakukan 1 hari setelah produksi di Sungai Benowo.

0 comments:

Post a Comment